BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Tuesday, March 23, 2010

PERAN DAN PENGARUH KONTEN LOKAL DALAM PROSES PENDIDIKAN

Konten lokal merupakan aplikasi atau fitur yang dikreasikan anak bangsa agar konsumsi pengguna telematika di Indonesia tidak melulu berbasis luar negeri. Jika kita mengenal berbagai social media seperti Facebook, Twitter, atau Wordpress dan Blogspot sebagai konten asing yang sering digunakan; konten lokal yang saat ini dikembangkan seperti film animasi lokal, fitur berita di handphone, citizen journalism yang digalakkan oleh komunitas blogger, forum-forum lokal seperti kaskus.us, detik.com, dll. Konten lokal berisi tentang hal-hal yang sesuai dengan Indonesia diangkat dari nilai-nilai lokal dan dikembangkan oleh pendidik lokal. Dewasa ini konten lokal cukup berkembang di dunia internet dan televisi. Walaupun dalam banyak hal di internet fitur yang disediakan atau petunjuk-petunjuk yang ada, rata-rata masih banyak yang menggunakan bahasa Inggris atau konten-konten yang jauh dari nilai-nilai keindonesiaan. Bahasa yang disampaikan lewat media seperti teks, buku, radio, koran, dan televisi tidak diragukan lagi menjadi unsur yang paling berperan dalam membangun konstruksi berpikir para pembaca, pendengar dan penonton dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penggunaan bahasa yang sesuai maka makna yang kita peroleh mungkin tidak akan berbeda jauh dengan makna yang sebenarnya, tidak ada salah pengertian dalam menanggapi makna dari konten tersebut.

Konten-konten global (yang berasal dari luar) sangat mendominasi pada media internet dan menunjukkan minimnya kreatifitas kita sebagai konsumen dari konten global tersebut Hal inilah yang menyebabkan banyaknya kebudayaan luar yang ditiru oleh masyarakat kita karena mereka mencontoh apa yang mereka lihat dari konten-konten tersebut. Masalah-masalah dampak negative yang berkembang dari internet akhir-akhir contohnya, itu adalah satu bukti pemahaman konten yang kurang baik. Oleh karena itu konten lokal sangat diharapkan berkembang dengan baik di Indonesia karena diharapkan dapat memajukan nilai-nilai sosial Indonesia dan sebagai warisan budaya kepada cucu-cucu kita. Saat ini konten lokal yang ada misalnya program acara Belajar Indonesia dimana seorang ekspatriat yang belajar kebudayaan Indonesia dari Sabang-Merauke, acara kuliner yang membahas tentang kekayaan kuliner Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan kepulauan, juga program acara koper dan ransel atau program acara jejak petualang yang mengusung cerita tentang keadaan alam Indonesia yang kaya akan keindahan dan kebudayaan masyarakatnya. Konten-konten lokal itulah yang secara tidak langsung memberi pengetahuan bagi para audiencenya.

Konten-konten lokal yang berkembang di internet juga membutuhkan perhatian dari kita. Kita sebagai generasi muda dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan konten-konten lokal. Memang tidak perlu mengalahkan google, yahoo, atau blogspot tetapi kita bisa berusaha dari hal kecil yang mungkin lebih dibutuhkan masyarakat kita yang perlu pembelajaran yang lebih banyak mengenai konten lokal. Forum-forum atau komunitas-komunitas seperti kaskus, detik, okezone, kapanlagi.com, ngerumpi.com merupakan contoh konten lokal yang ada didunia maya. Kaskus adalah situs forum komunitas maya terbesar Indonesia dan sudah memiliki 1.531.352 member yang tidak hanya berdomisili di Indonesia saja. Situs ini sudah memiliki tempat sendiri bagi penggunanya.

Dengan pengembangan konten lokal ini semua aspek kebudayaan, kesenian, pendidikan yang asli dimiliki dan berasal dari Indonesia dengan ciri khas pekertinya dapat ditawarkan di luar dengan mudah kalau menggunakan akses internet. Kalau konten-konten local itu sudah mendunia dan berpengaruh, daya saing bangsa Indonesia akan tegar, tidak menutup kemungkinan mata dunia akan berguru kepada kita tentang isi dan hakekat yang kita miliki. Setidaknya perjuangan membangun konten lokal ini adalah juga perjuangan penyelamatan generasi. Menyelamatkan para anak muda dari konten-konten yang tidak mendidik di Internet. Ketika Internet kita penuhi konten-konten pendidikan, karier, peningkatan ilmu dan skill tentu lambat laun konten pornografi dan cracking akan tergerus. Pemerintah sendiri sudah cukup campur tangan dengan mulai membatasi konten-konten lokal di dunia maya dengan membuat UU ITE. Diharapkan dengan adanya undang-undang ini konten-konten di dunia maya dapat lebih bermanfaat sebagaimana mestinya.

0 comments: